Minggu, 17 Juni 2012

Menemukan Jati Diri




Identity
Jati Diri
Kesana Kemari...Ketergesaan dalam kehidupan modern, yang bergerak serba cepat secepat kedipan matamu terhadapku, seringkali membuat kita melupakan diri sendiri dan kehilangan kendali. Begitu mudahnya kita terbawa arus yang begitu deras, sehingga dengan mudahnya kita terbawa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membawa kita kembali ke diri sejati, dan tak semudah itu kita dapat menemukan jati diri kita.
ada beberapa kekuatan, bukan kekuatan mistik. Yang dapat mengarahkan kita kembali pada diri sendiri dan menemukan sebuah kedamaian dan ketenangan.

Bersatu dengan alam 
Duduklan di bawah sebuah pohon, tapi jangan malem-malem duduknya ntar di sangka setan. Rasakan putaran bumi, keagungan angkasa raya, dinginnya udara yang menerpa wajah kita, atau kehangatan sinar matahari pagi. Tersenyumlah pada langit yang luas, tapi jangan sering tersenyum juga ntar disangka gila, ucapkan salam pada lebah yang beterbangan dan semua binatang yang kita jumpai, bingung ngucapin salam sama binatang gimana yah?. Berjalan-jalanlah di taman atau mendaki perbukitan. Kedekatan dengan alam dapat membawa kesadaran betapa Anda bagian dari jagat raya yang maha luas ini.

Spiritual
Kenali dan sadari Anda adalah pribadi yang penting dan unik. Lakukan meditasi, atau duduk tenang di tengah kesunyian malam, dan nikmatilah saat-saat itu. Baca buku-buku keagamaan atau panduan kepribadian yang membawa pesan positif dan membuat Anda merasa kuat, jangan baca buku kamasutra apalagi playboy gak boleh sama mamah. Jangan lupa bersyukur atas kesehatan yang kita miliki, rumah, orang-orang yang mencintai kita, teman-teman yang mengelilingi kita, serta kebahagiaan dan kegembiraan yang melingkupi hidupkita.

Buang Penilaian
Stop menilai dan menyalahkan orang lain. Jangan memberikan kritikan pada orang lain ataupun kita sendiri. Ucapkan kata-kata yang memberi dorongan pada diri kita dan semua orang yang Anda jumpai. Terima orang lain apa adanya, jagan ada apanya, lengkap dengan segala perbedaan yang mereka miliki. karena perbedaan yang dapat menyatukan. bener gak yah ??

Cinta
Cintai diri kita sendiri dan gunakan kata-kata positif untuk memberi dorongan. Pujilah orang lain dengan tulus dan buat mereka tersenyum. contohnya "hei .. kamu cantik sekali hari ini",  Bicaralah dengan penuh kasih sayang dan ketulusan dari lubuk hati yang paling dalam.

Bantu Orang Lain
Ulurkan tangan pada teman yang membutuhkan. Tawarkan bantuan tanpa syarat pada orang lain. Jadilah pendengar yang baik dan benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Temukan cara untuk membantu orang lain mengangkat beban hidup dengan mendengarkan keluh kesah mereka, Sharing is Caring.

Memaafkan
Saatnya untuk melepaskan. Maafkan seluruh bagian diri Anda, atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan. Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Maafkan diri Anda untuk semua kesalahan yang pernah Anda buat di masa lalu, maafkan ketakutan masa kecil Anda, maafkan emosi dan kemarahan masa remaja Anda, maafkan masa dewasa awal Anda yang tak mau mengambil resiko. Maafkan kesalahan orang tua Anda, saudara, kerabat dan orang-orang di masa lalu. Lepaskan semua beban yang ada dalm diri. Memaafkan membawa kedamaian dalam jiwa.

Hadir
Hiduplah untuk saat ini. Masa lalu telah berlalu. Kita tak akan pernah dapat kembali dan mengulang masa-masa itu lagi, kita tak akan dapat menghidupkan kembali apa yang ada di masa lalu. Kehidupan ini adalah apa yang sedang kita jalani saat ini, tak peduli apapun yang telah terjadi. Itu semua nyata dan sempurna. Jangan menengok ke belakang ataupun terlalu memikirkan apa yang akan terjadi di masa mendatang. Pikiran kita selalu menciptakan berbagai percakapan yang mengembangkan rasa takut dan membuat kita berusaha menyelamatkan diri. Katakan pada pikiran Anda yang sibuk
berbicara itu: ‘Terima kasih telah bersedia berbagi’ dan yakinkan ‘Aku di sini, aku ada untukmu.’ Setiap hari, kita semua harus selalu membuat pilihan dan Kitalah yang paling tahu bagaimana membuat hari yang Kita jalani menjadi indah
.

0 komentar:

Posting Komentar